Rabu, 25 Maret 2015

Lokasi Wisata Di Sumber Maron dan Arum Jeram


Sumber Maron sendiri terletak di desa Karangsuko, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang ini berbentuk kolam pemandian. Disana kita dapat memasuki dengan membayar Rp.1.000,-/orang saja, murah banget kan? kayak buat beli permen. Itupun tiket masuk hanya ada di hari Minggu atau hari libur saja, jika di hari kerja bisa masuk gretong a.k.a gratis. Di tiket masuk pun tertulis bahwa uang Rp. 1.000,-
yang kita bayarkan itu untuk membangun fasilitas di Sumber Maron, seperti jembatan untuk menyebrang sungai. Dan memang terbukti, saat Mama kesana belum ada jembatan itu, waktu sekeluarga kesana yang hanya terpaut beberapa minggu saja sudah ada jembatan untuk menyeberangi sungai. Selain biaya masuk, sewa kamar mandi Rp. 1.000,-.


Arus sungai yang deras juga bisa dipakai untuk main Arung Jeram menggunakan ban yang cukup besar. Jika memang tidak punya, disana menyediakan persewaan ban. Untuk ban yang agak kecil dan dipakai di kolam renang berkisar dari harga 

Rp.1.0002.000,/ban. Sedangkan ban yang lebih besar agar bisa dipakai di sungai berharga Rp.3.000,-/ban, tetapi kita harus bersedia menaruh jaminan uang diatas Rp.50.000,-, karena persewaan ban tidak ingin menanggung resiko bannya hilang terbawa arus, sebab memang arus di sungai ini kuat sekali dan sudah banyak ban bahkan sandal yang hilang terbawa arus. Tapi tenang, setelah ban kembali dalam keadaan selamat, uang jaminan kita juga akan dikembalikan penuh. 

 Lokasi arum jeram di sumber maron.



Perjalanan Menuju Lokasi Sumber Maron



Tempat wisata ini bisa jadi belum begitu familiar di telinga anda. Sekedar informasi, Sumber Maron adalah tempat wisata alam edukasi  berupa sumber mata air yang berada di Desa Karangsuko. Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang. Sebenarnya, letak wisata alam ini tak jauh dari pusat Kota Kecamatan Kepanjen yang saat ini menjadi ibukota Kabupaten Malang. Hanya sekitar 3 km ke arah timur dari Stadion Kanjuruhan Kepanjen. Dari jalan besar, anda akan mendapati palang bertuliskan tempat wisata ini. Untuk menuju lokasi, dari jalan raya anda harus berjalan sejauh 400 meter.jalan menuju lokasiMemasuki jalan desa Karangsuko, rasanya kita tak seperti memasuki daerah wisata pada umumnya. Jika biasanya banyak aneka penjaja makanan atau minuman dan juga beraneka jenis souvenir menghiasi pusat wisata, maka pemandangan itu tak akan kita jumpai. Di sisi kanan kiri rumah hanya tampak rumah-rumah penduduk yang berselingan dengan perkebunan tebu yang menjadi pemandangan umum masyarakat pedesaan.Setelah membayar karcis, saya segera memasuki area wisata ini. Ternyata, untuk menuju sumber air, kita harus menuju jalan setapak yang membelah area perkebunan dan persawahan. Suasana segar langsung saya rasakan.Beberapa meter kemudian saya mendengar suara anak-anak yang berteriak kegirangan. Rupanya, sebuah pemandangan indah sudah terbentang mata. Gemericik air megalir di sebuah waduk kecil. Di dalamnya sudah banyak anak-anak dan orang dewasa berenang. Saya mengira inilah tempatnya. Dan ternyata, dugaan saya salah.Masih ada tempat lain yang lebih bagus. Saya lalu melanjutkan perjalanan menuju tempat yang dimaksud. Kali ini, jalanan mulai terjal dan menurun. Tak seperti  jalan yang saya lalui tadi, kini tak ada lagi paving stoneyang memandu saya berjalan. Jalan semakin sulit hingga akhirnya saya mendengar suara seperti air jatuh. Rupanya ada sebuah air terjun kecil di depan mata.
 Di bawahnya telah ada sungai yang mengalir. Dan yang membuat hati gembira, airnya sangat jernih. Tak ayal, saya pun segera menuju lokasi. Suara ceria anak-anak beserta orangtuanya yang sedang menikmati liburan menambah kebahagiaan saya. Mereka tampak senang menikmati tempat wisata ini dengan berenang dan bermain air. Selain itu, anak-anak bisa merasakan sensasi menjadi Si Bolang (Si Bocah Petualang) dengan menyewa ban sambil mengikuti arus air yang tak terlalu deras serta kedalaman air yang tak terlalu dalam. Melewati bawah jembatan dan sesekali belajar mengendalikan laju badan.
 jembatan menuju air terjun

pemandangan si kiri kanan jalan

Jumat, 20 Maret 2015

Sumber Maron di Kabupaten Malang

Sumber Maron Wisata Pemandian Alam di Kabupaten Malang

Potensi Wisata di Kecamatan Pagelaran selain pemandian Sumber Taman, terdapat tempat wisata  (pemandian) yang airnya sangat jernih, sekaligus bisa menjadi wisata teknologi karena di Sumber Maron terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro di Sumber Maron Desa Karangsuko,

Sumber Maron tidak kalah elok dan indah dengan Sumber Taman, namun karena tempat ini belum begitu di kenal oleh masyarakat luas sehingga masih belum ramai di kunjungi wisatawan.

“Biasanya di sini ramainya hari minggu saja, selain hari itu masih sepi” ungkap salah seorang penjual makanan di Sumber Maron.

“Harapan kami kedepannya Sumber Maron bisa menjadi tempat wisata yang ramai pengunjung dan menjadi tempat rekreasi idaman, sehingga bisa menambah pendapatan kami” harapnya. (LA_ch)

Uniknya, air dari Sumber Maron juga membentuk air terjun kecil, sehingga pengunjung bisa bermain-main di jeramnya. Air terjun yang biasa disebut Grojogan Sewu oleh masyarakat sekitar ini tidak begitu tinggi. Ketinggiannya hanya sekitar 5-6 meter dan kemiringan sekitar 60 derajat.

Tempat wisata ini biasanya ramai hanya pada hari Minggu atau hari libur saja, selain hari itu keadaannya masih sepi. Untuk memasuki Sumber Maron tidak dipungut biaya, kecuali bagi mereka yang membawa kendaraan bermotor dikenakan biaya parkir sebesar Rp 2.000. Menariknya, jika kita memandang sekitar lokasi Sumber Maron dari area tempat parkir, mata akan terasa sejuk dengan view berupa hamparan persawahan nan hijau yang luas. Pemandangan ini mirip dengan persawahan sistem terasering (subak) yang ada di Bali.

Untuk menuju Pemandian Sumber Maron, akses jalan yang akan Anda lalui cukup berkelok-kelok. Dari pusat kota Malang, Anda bisa melalui Kepanjen atau Gondanglegi. Kemudian arahkan kendaraan Anda menuju Desa Karangsuko. Jalannya cukup terjal dan medan akan semakin menanjak hingga sampai ke Sumber Maron. Untuk mencapai lokasi pemandian, Anda harus berjalan di jalanan setapak di tepian persawahan dengan kondisi menurun. Setelah berjalan sekitar 5 menit, maka sampailah di Pemandian Sumber Maron.